Tuesday 9 June 2009

Risalah Syahadat


SEJAUH MANAKAH KITA MEMAKNAI SYAHADATAIN ...?

(Sebuah renungan paling fundamental terhadap Aqidah Islam yang paling mendasar)
Kajian Jama’ah Al Fajar Giriharjo oleh : Barjo Hanugroho

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


Muqadimah
Ø Secara bahasa aqidah berasal dari kata ’aqoid yang berati ikatan, maksudnya ikatan yang mengikat manusia dengan ilaah-nya.
Ø Secara istilah, aqidah adalah suatu yang wajib diyakini atau diimani dalam hati tanpa keraguan, diikrarkan dalam lesan dan diwujudkan dalam amal perbuatan sehari-hari.
Ø Aqidah Islamiyah adalah ikatan yang mengikat seorang muslim dengan Allah sebagai Ilah-nya. Juga berarti suatu perkara-perkara yang wajib diyakini atau diimani dalam hati seorang muslim tanpa ada keraguan, diikrarkan dalam lesan dan diwujudkan dalam amal perbuatan. Perkara-perkara yang wajib diimani seorang muslim yang dimaksud sudah terformulasi dalam arkanul iman, yang menempatkan aqidah tauhid sebagai dasar yang pertama dan utama, bagi bangunan aqidah muslim. Aqidah tauhid merupakan inti dari ajaran Islam yang merupakan ruh dari seluruh nilai dan syariat yang diajarkan Islam.
Ø Penerimaan tauhid (pengakuan eksistensi Allah, keesaan dan kesempurnaan-Nya) akan mengantarkan keselamatan hidup maslim di dunia dan di akhirat dan mendapat imbalan syurga.
Makna Kalimah Syahadat Tauhid
Kalimah syahadat tauhid yang berbunyi ” Asyhadu an-laa ilaaha illallaah ”
Secara bahasa ”Asyhadu berarti saya bersyahadah”
Secara bahasa kata syahadah, memiliki 3 makna yakni : Al i’lanu (pernyataan), Al wa’du (janji), dan Al qasamu (sumpah).
Kalimah syahadat tauhid ” Laa ilaaha illallaah”, tidak cukup hanya diucapkan saja tetapi lebih jauh harus dipahami maknanya, sehingga dapat merealisasikan konsekuensi-konsekuensi yang muncul dari pengikraran kalimat tersebut.
Kata ”Laa” adalah kalimatun nafii (kata yang menolak) yang berarti peniadaan atau penghilangan segala macam hal. Dalam hal ini yang dimaksud adalah meniadakan segala jenis ilaah (sesembahan)
Kata ” ilaaha” berrti sesembahan, sesuatu yang mendominasi manusia baik dalam hal kecintaan, rasa takut, pengharapan, perlindungan, kepasrahan dan pengagungan. Kata ”ilaaha” disini berfungsi sebagai al munafii (yang ditolak)
”illa” adalah huruf istisna’ (pengecualian) yang mengecualikan Allah dari segala macam jenis ilaah yang dinafikan atau yang ditolak.
”Allah” adalah ilaah yang dikukuhkan (al mutsbitu) untuk disembah .
Jadi kalimah syahadat tauhid maknanya : Pernyataan / janji/ sumpah seorang muslim untuk menolak terhadap segala bentuk ilaah (sesembahan), yang diikuti dengan mengukuhkan Allah sajalah sebagai satu-satunya ilaah.
Seseorang yang telah bersyahadat tauhid berarti telah memproklamirkan dan berjanji untuk mengabdikan dirinya kepada Allah semata, artinya tidak akan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Konsekuensinya seluruh hidupnya hanya untuk taat kepada Allah dan mendaptkan keridlaan-Nya. ” Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanya untuk Allah Tuhan semesta alam”.
Pribadi muslim yang telah mengikrarkan syahadat tauhid, akan menjadikan Allah sebagai ma’bud ( yang disembah) dan menjadikan Allah sebagai Ghayah (tujuan) dalam melakukan sesuatu.
Konsekuaensi lebih lanjut, orang yang telah bersyahadat tauhid, harus bersikap Al bara’ (berlepas diri/ mengingkari/menolak) ilaah- ilaah lain, karena ia harus bersikap Al wala’ (loyal) hanya kepada Allah saja.
Reward/ penghargaan yang diberikan Allah kepada mereka
” Siapa yang mati dan dia tahu (meyakini) Laa ilaaha illallaah, niscaya ia akan masuk surga ”
(H.R : Bukhari-Muslim)

SEJAUH MANAKAH KITA MEMAKNAI SYAHADATAIN
(Sebuah renungan paling fundamental terhadap Aqidah Islam yang paling mendasar)
(seri ke : 2)

Kalimat Laa ilaaha illallah memiliki makna yang sangat luas sekali, antara lain :

1. Laa kholiqa illallah (Tiada Pencipta Selain Allah)

21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui. (Q.S. Albaqarah: 21-22)
11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.(Q.S. Fathir :11)

2. Laa raziqa illallah (Tiada Pemberi Rezeki Kecuali Allah)
3. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain dia; Maka Mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? (.Q.S. Fathir :3)

3. Laa ghayata illallah (Tiada Tujuan Selain Allah)

162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".(Q.s. Al An’aam: 162-163

4. Laa ma’buda illallah (Tiada Sesembahan Kecuali Allah)

14. Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.(Q.S Thaha : 14)
















!

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal