Tuesday 9 June 2009

RISALAH ZAKAT


MENGAPA ZAKAT DIWAJIBKAN ...... ?
Disampaikan pada Khotbah Jum’at di Masjid Al Fajar Giriharjo
Oleh : Barjo Hanugroho

Hadirin yang dirahmati Allah
Allah ,Tuhan Maha Tahu lagi Bijaksana, tidak pernah memerintahkan kepada hambanya untuk melakukan suatu perintah/ kewajiban, kecuali perintah/ kewajiban itu mendatangkan kebaikan/ manfaat/ maslahat bagi manusia, dan sebaliknya Allah tidak akan pernah melarang hambanya melakukan sesuatu, kecuali sesuatu itu membahayakan/ mendatangkan keburukan/madhorot bagi manusia. Allah memiliki sifat jaiz yang artinya Allah boleh berbuat atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendaknya, dan kita sebagai hamba Allah yang lemah, yang tidak akan memiliki daya dan kekuatan apa-apa kecuali atas ijin dari allah, sungguh tak sepantasnya kita memaksakan kehendak kita kepada Allah.
Dengan menyadari akan kebesaran dan sifat-sifat baik Allah dan keterbatasan diri kita sebagai hamba, kita yakin bahwa segala sesuatu yang disyariatkan Allah pasti mengandung hikmah yang besar bagi manusia. Dan hikmah tersebut ada yang dengan mudah diketahui oleh manusia, dan ada pula yang tidak mudah diketahui oleh manusia.
Hadirin yang dirahmati Allah
Pada wasiat di mimbar jumat ini, mari kita bersama sama untuk mengasah kecerdasan spiritual kita untuk merenungi atau mentadaburi perintah Allah terkait dengan PERINTAH KEWAJIBAN BERPUASA DI BULAN RAMADHAN. Meski Telah banyak diungkap oleh para pengemban dakwah tentang berbagai hikmah dan keutamaan ibadah shaum ramadhan bagi pribadi mukmin muslim, namun pada kesempatan ini khotib akan mengajak pada diri khotib pribadi dan hadirin, untuk bersama-sama melihat dan mengkaji IBADAH PUASA sebagai CARA atau METODE ALLAH mentarbiyah /mendidik hambanya agar MAU memenuhi KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT.
1. Bagi mukmin muslim yang hidupnya berkecukupan dan berlebih, ibadah shaum ramadhan akan memberikan pendidikan langsung bagaimana mereka merasakan hidup dalam kelaparan, sehingga secara fisik dan emosional akan dapat merasakan derita dan kesusahan yang dialami para kaum fukara wal masakin. Sudah menjadi sifat kecenderungan manusia meski menerima karunia nikmat yang banyak dari Allah tetapi terkadang lupa akan berapa banyak nikmat yang ada di tangannya. Dan kecenderungan manusia baru sadar diri akan sesuatu nikmat, tatkala sesuatu nikmat itu telah menghilang dari dirinya. Seseorang yang perutnya selalu kenyang/ hidupnya berkecukupan/berlebih dalam hidupnya, tidak atau kurang bisa memaknai nikmatnya makan sepiring nasi dan lauk pauknya, selagi ia tidak pernah merasa bagaimana lapar dan haus tatkala tidak makan dan minum. Dengan syarit puasa ramadhan ini, mereka dibelajarkan oleh Allah untuk merasakan hidup dalam kelaparan dan kehausan, sehingga rasa syukurnya kepada Allah semakin bertambah.
2. Pada tahapan berikutnya, setelah seorang mukmin muslim itu dibelajarkan oleh Allah selama satu bulan dengan merasakan betapa payahnya hidup dengan kelaparan, akan lahirlah kepekaan sosial akan penderitaan orang-orang yang hidupnya dalam kondisi kefakiran dan kemiskinan. Ibnu qoyyim mengatakan puasa dapat mengingatkan dan menyadarkan orang-orang yang hidupnya bekecukupan dan kaya akan penderitaan dan kelaparan yang dialami orang-orang fakir dan miskin. Sehingga akan menumbuhkan rasa belas kasihan kepada fakir miskin, yang pada tahapan berikutnya sesuai dengan skenario Allah akan lahirlah dorongan untuk mau dan sadar menuaikan kewajiban membayar Zakat yang telah disyariatkan Allah kepada umat mukmin muslim yang mampu, baik Zakat Benda / Zakat Maal maupun Zakat Fitrah.
Hadirin yang dirahmati Allah
Zakat adalah ibadah yang berkaitan dengan harta benda .Seorang mukmin muslim yang telah meenuhi syarat-syaratnya dituntut untuk menunaikannya, hal ini bukan semata-mata atas dasar kemurahan hatinya, tetapi ini merupakan kewajiban yang Allah tetapkan untuk dibayarkan dibayarkan.
Mengapa zakat itu diwajibkan ? paling tidak ada 3 alasan yang dapat dijadikan hujah :
1. Allah adalah pemilik alam jagad raya ini dengan segala isinya termasuk harta benda. Seseorang yang beruntung dilebihkan oleh Allah dengan memperoleh harta benda pada hakikatnya hanya menerima titipan sebagai amanat untuk disalurkan dan dibelanjakan sesuai kehendak pemiliknya. Maka tidaklah pantas seorang yang dititipi menolak perintah sang pemilik ang hakiki.
2. Dalam hal materi, meski manusia itu pandai namun hasil-hasil material yang diperolehnya adalah berkat bantuan dari pihak-pihak lain baik langsung maupun tiak langsung. Dengan demikian wajar jikalau Allah memerintahkan orang kaya( orang yang dititipi harta telah mencapai nishabnya) untuk mengeluarkan sebagian kecilnya untuk orang lain yang kekurangan atau untuk kepentingan tegaknya kalimah allah.
3. Manusia pada hakikatnya satu keturunan, antara seseorang dengan lainnya terdapat pertalian darah baik dekat maupun jauh. Pertalian darah itu akan menjadi semakin kokoh dengan adanya rasa kebersamaan dan kepedulian. Hal inilah yang mengantarkan kepada kesadaran menyisihkan sebagaian harta kekayaan khusunya untuk mereka yang sangat membutuhkan baik berupa zakat, infaq maupun shodaqah.
4. Zakat merupakan cara Allah mengajarkan manusia mensucikan jiwanya dan hartanya.
Zakat fitrah atau zakat jiwa untuk mensucikan jiwa pribadi mukmin muslim sekaligus penyempurna ibadah shaum ramadhan. Sabda rasul : Amalan puasa masih tergantung di antara alangit dan bumi. Tidak terbuka baginya pintu langit sampai zakat fitrah ditanaikan. Islam menghendaki iman seseorang menghasilkan amal-amal sholeh. Puasa seseorang sebagai bukti iman, masih memerlukan pembuktian dengan amal sholeh dengan kemauan membayar zakat kepada yang berhak menerimannya.
Zakat maal atau zakat harta akan membersihkan harta kita sehingga memperoleh keberkahan dari Allah. Qod aflaha manzakkaha, waqod khoba mandassaha.
5. Banyak keutamaan/ hikmah-hikmah yang dijanjikan oleh Allah kepada hambanya yang mau menunaikan perintah kewajiban zakat :
a. Orang yang menunaiakan zakat, digolongkan oleh allah sbg orang-orang yang mendapatkan petunjuk dan digolongkan orang2 yg beruntung. ... Wamimmaa rozaqnahum yun fiquun...Ulaa ika ’alaa hudam mirrobbihim wa ulaa ika humul muflihuun. QS. Albaqarah :
b. Akan memperoleh pahala besar di sisi Allah berupa surga firdaus. Ingat Firman Allah QS. Al Mukminuun : 4 Walladziinahum liz zakaati fa’iluun... ulaa ika humul waritsuun, alladziina yuritsuuna firdausa hum fihaa khooliduun.
c. Akan dibebaskan dari rasa ketakutan dan mereka tidak akan bersedih hati.
Ingat Q.S Al baqarah : 274 : Alladziina amwalahum billaili wannahaari siraw wa ’ala niyatan, falahum ajruhum ’indarobbihim, walaa khaufun ;alaihim walaahum yahzanuum.
d. Mereka berarti telah memberikan haknya para fakir miskin : Ingat QS. Adz dzariyaat :19 : Wa fii amwalihim haqqun lis saaili wal mahruum
e. Akan diganti oleh Allah dengan rizqi yang jauh lebih baik. Ingat QS. Assaba’:39 : Wamaa anfaqtum min syai-in, fahuwa yuhlifuhu (akan menggati), wahuwa khoirur rozziqiin.
f. Akan dikembangbiakkan amalnya : Ingat QS: Al Baqarah 261 :

ã@sW¨B tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムóOßgs9ºuqøBr& ’Îû È@‹Î6y™ «!$# È@sVyJx. >p¬6ym ôMtFu;/Rr& yìö7y™ Ÿ@Î/$uZy™ ’Îû Èe@ä. 7's#ç7/Yß™ èps($ÏiB 7p¬6ym 3 ª!$#ur ß#Ï軟Òム`yJÏ9 âä!$t±o„ 3 ª!$#ur ììÅ™ºur íOŠÎ=tæ ÇËÏÊÈ
261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.





0 comments:

Post a Comment

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal